Selasa, 29 Juni 2010

Ketika kata maaf saja tak cukup untuk menyelamatkan semuanya :'(

Saya gak tau siapa yang nyiptain kata 'Maaf' untuk pertama kali. Kata yang sebelumnya saya kira kata paling ajaib, kata paling luar biasa di antara kata lainnya dalam kamus besar bahasa indonesia. Kata yang dengan mudahnya bisa merubah keadaan, --dulu, sekarang tidak lagi berlaku untuk hidup saya.

Apa yang saya sadari detik ini, ketika mengetik post ini, adalah bahwa saya tidak pernah akan percaya lagi pada kemampuan kata 'Maaf'. Seseorang mengubah saya. Ialah yang menyebabkan saya tidak percaya, tidak akan pernah percaya sama kata 'Maaf' lagi. Seseorang itu menunjukkan pada saya bahwa semua masalah tidak akan selesai hanya dengan kata 'Maaf', semua kesalahan belum tentu terluruskan hanya dengan kata 'Maaf'.

Seseorang itu... sahabat saya.

Anda boleh bilang saya ini kekanakan, mengira ini hanyalah pertengkaran antara remaja labil yang sama sama belum mengerti hidup, yang sama sama belum merasakan asam garam pahitnya kehidupan. Ya, benar, semua itu benar dan sah saja anda menganggap demikian. Tapi, tapi itu mengubah saya dan pendirian saya akan kata 'Maaf'.

Di otak saya sekarang, kata 'Maaf' terdengar, terlihat, terasa hina dan munafik. 'Maaf' gak bisa menyelamatkan semuanya, gak bisa membenarkan apa yang salah. Gak bisa membuat orang lain mengubah perilaku mereka terhadap kita. 'Maaf' gak bisa mengembalikan semua air mata yang udah keluar dari mata /yaiyalah. 'Maaf' gak bisa meredakan rasa sakit yang mengekang hati.

Kata 'Maaf' itu... gak berguna.

Tau kan kalimat ini : "kalau masalah hanya bisa diselesaikan dengan kata 'Maaf', gak bakal ada penjara buat mereka yang berbuat salah". Kalimat itu terasa benar sekali. Ya kan ? cuma bedanya sama kasus saya, kesalahan saya ini belum cukup parah untuk menyebabkan saya masuk penjara.

Kesalahan saya ? anda ingin tahu apa kesalahan saya ? Banyak. Sampai saya tidak tau semuanya satu per satu. Saya gak tau semua kesalahan saya. (maaf caps, ini untuk dia) MAKANYA KASIH TAU SALAH SAYA APA, KASIH TAU SEMUANYA, SAYA AKAN COBA SELESAIKAN SEMUANYA!

Saya... tipe orang yang, engghh apa itu dibilangnya ? Menghindari kenyataan ?

Iya, mungkin alam bawah sadar saya tau salah saya apa sama dia, si sahabat. Cuma... ada bagian dalam diri saya yang menolak itu. Salah satu penyebabnya adalah... saya yakin itu bukan seratus persen salah saya. Saya cuma ingin ketika saya mengucapkan kata 'Maaf' itu, dia juga mengatakannya. Itu mau saya. Sayangnya, dia gak sadar itu.

Saya benci kata 'Maaf'

Saya udah capek ngomong kata itu terus ke dia. Dan reaksi dia ? cuma: "iya, iya terserah lo aja". 'Iya' yang dia maksud bukan berarti memaafkan saya loh. 'Iya' buat dia itu : penderitaan buat saya. Di setiap tweet yang dia tweet, ada aja yang mengena buat saya. Ada aja yang nyindir. Ada aja... semua seolah saya yang salah. Saya capek bilang : "Kan gue udah minta maaf". Saya tau sekarang, semua permintaan maaf itu... PERCUMA.

Saya gak akan pernah lagi, gak akan pernah lagi cuma bilang kata 'Maaf' itu. Itu gak akan pernah berhasil. Yang akan saya lakukan setelah ini adalah, 'Melakukan Maaf', bukan 'Mengatakan Maaf' lagi.

Saya belum coba itu, saya akan coba secepatnya. Kalau itu belum berhasil juga, sampai mati kayaknya saya bakal dendam sama kata 'Maaf'.

1 komentar: